Penyebab cemas berlebihan (anxiety) karena beberapa faktor. Berikut kemungkinan penyebab terjadinya meliputi:
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan merupakan kondisi yang dapat diwariskan, yang berarti bisa diturunkan dalam keluarga. Sebuah studi melaporkan bahwa anak-anak memiliki kemungkinan lebih besar didiagnosis mengalami gangguan kecemasan jika salah satu dari orangtua mereka memilikinya.
Paparan peristiwa kehidupan yang traumatis dan penuh tekanan, seperti pelecehan terhadap anak-anak dan bullying, dapat meningkatkan sensitivitas otak terhadap stres sehingga dapat melemahkan sistem respons kendali stres. Hal ini secara tak langsung juga bisa meningkatkan risiko sesorang mengalami gangguan kecemasan atau cemas berlebihan (anxiety).
3. Gangguan emosi lainnya
Gangguan kecemasan umum sering terjadi bersamaan dengan masalah kesehatan mental lainnya, seperti depresi, PTSD, dan gangguan panik. Suatu studi menemukan bahwa 56 persen orang yang menderita gangguan kecemasan ternyata juga mengalami depresi.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa gangguan kecemasan (anxiety disorder) terjadi pada sekitar 40 persen penderita diabetes. Hal ini disebabkan karena episode hipoglikemik berulang dapat memicu perubahan kimia dan metabolik sehingga dapat memengaruhi bagian otak yang memainkan peran dalam memproses kecemasan.
Selain penyebab cemas berlebihan (anxiety) di atas, ada penyebab yang sering di derita dan jarang di ketahui yaitu:
Penyakit naiknya asam lambung ke kerongkongan (gastroesophageal reflux disease atau GERD) dan gangguan kecemasan (anxiety) punya keterkaitan erat. GERD adalah kondisi naiknya kembali (refluks) asam lambung dari perut ke kerongkongan.
Asam lambung yang terus-terusan naik seminggu dua kali bisa dicuragai sebagai GERD. Sedangkan anxiety adalah gangguan kecemasan yang terjadi intens selama berbulan-bulan dan mengganggu aktivitas sehari-hari.