Penyebab BAB keluar darah karena beberapa faktor. Berikut kemungkinan penyebab terjadinya buang air besar berdarah meliputi:
Gastroenteritis adalah salah satu penyakit di sistem pencernan yang ditandai dengan diare berdarah dan muntah.
Penyakit ini biasanya muncul akibat keracunan makanan. Penyebab BAB berdarah akibat gastroenteritis adalah infeksi bakteri.
Penyakit gastroenteritis biasanya bisa sembuh sendiri dalam jangka waktu satu minggu. Seiring membaiknya gejala, BAB berdarah yang timbul pun bisa sembuh sendiri.
Penyakit, seperti ulseratif, penyakit Crohn, ataupun penyakit radang usus lainnya bisa menyebabkan peradangan di usus. Penyakit ini bisa membuat pengidapnya mengalami sakit perut, diare berat, kelelahan, penurunan berat badan, kekurangan gizi, dan juga BAB berdarah.
Selain itu, ada pula kolitis yang ditandai dengan adanya peradangan yang terjadi di usus besar dan rektum. Imbasnya, bisa menyebabkan seseorang mengalami diare dengan tinja yang bercampur darah.
Peradangan lambung karena asam lambung yang berlebih, lama-lama bisa menyebabkan perdarahan di lambung. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan di lapisan dinding lambung, hingga timbul luka atau dikenal sebagai tukak lambung
Divertikulitis merupakan peradangan atau infeksi pada divertikula (kantong-kantong yang terbentuk di saluran pencernaan, terutama usus besar). Dalam beberapa kasus, divertikulitis bisa menyebabkan buang air besar berdarah.
Fistula ani merupakan saluran yang terbentuk di antara ujung usus besar dan di sekitar anus. Kata ahli, kondisi ini bisa menyebabkan BAB berdarah yang sangat menyakitkan. Hati-hati, kondisi ini bisa menimbulkan infeksi anus bila tak segera diobati. Gejala keluhan medis ini ditandai dengan nyeri dan bengkak di sekitar anus, dan keluarnya nanah atau cairan berbau busuk dari anus.